Kabupaten Tangerang - Otonomi daerah sudah barang tentu wilayah masyarakat sekitar yang merasakan baik itu dampak positif atau pun negatif, dengan adanya proyek galian kabel PLN sejauh kurang lebih 2 kilo meter dari pasar Gembong Kecamatan Balaraja sampai PT.MAYORA, yang berlokasi di wilayah Kecamatan Jayanti, merasa tidak dihargai keberadaan Ormas diwilayah Kecamatan Jayanti Oleh pengusaha galian kabel PLN, Ormas Pemuda Pancasila bersama Ormas Badak Banten Perjuangan gerudug proyek tersebut. Sabtu (21/12/24)
Aktivis LSM dan Media di wilayah Kecamatan Jayanti, merasa di sepelekan oleh pemborong atau pelaksana proyek galian kabel PLN yang dijanjikan akan bertemu langsung dengan pelaksana proyek namun janji tersebut tidak di tepati, bahkan ketua Media Center Jayanti (MCJ) saat konfirmasi pelaksana proyek galian kabel PLN red (panji) telah di blokir nomor kontak nya sehingga terputus komunikasi.
Berdasarkan tidak kopereaktifnya pengusaha galian kabel PLN tersebut akhirnya menimbulkan kekecewaan bagi Ormas yang berada di wilayah Kecamatan Jayanti.
Iwan Ekel, selaku ketua DPAC Ormas Badak Banten Perjuangan (BBP) berpendapat, segala bentuk pembangunan di wilayah Kecamatan Jayanti kami sebagai Ormas berhak mengontrol kegiatan tersebut, apa lagi pengusaha dan pelaksana proyek nya tidak kopereaktif terhadap sosial kontrol, "ujarnya
Ditempat yang sama wakil ketua Ormas Pemuda Pancasila Pac Jayanti (Acong)mengatakan, kami Sebagai Ormas siap menjadi garda terdepan untuk mengontrol segala bentuk kegiatan pembangunan di wilayah kecamatan Jayanti, baik itu kegiatan pemerintah atau pun swasta.
Sampai berita diterbitkan pihak pemborong atau pelaksana proyek galian kabel PLN belum ada itikad baik untuk menemui aktivis, LSM, media dan Ormas wilayah Kecamatan Jayanti
